YA ALLAH.. AMPUNILAH DOSAKU

“ Marilah sama-sama kita bayangkan suasana kita berdiri dihadapan Allah SWT.” Bayangkan dan bayangkan. Saat itu kemegahan, keegoaan, kesombongan dan keangkuhan kita tidak mampu berdiri tegak! Kita saat itu terasa kerdil yang bersangat, rendah serendah-rendahnya, hina sehina-hinya.”

Berdiri di hadapan Allah SWT.

Hari yang tidak pernah kita sangkakan. Saat yang tidak pernah terlintas difikiran. Namun, inilah salah satu yang akan mengesani kita.

Hanya dengan berdiri di depan Allah SWT ia mampu menyucikan diri anda daripada dosa. Bayangkan, anda berdiri di hadapan-Nya dan ditanya :

“ Hamba-Ku”

Perasaan kini luluh, bagai jantung tercabut ke bawah.

“ Hamba-Ku, bukankah Aku telah memberimu rezeki?

Bukankah Aku telah melihatmu saat kau melakukan perbuatan haram?

Bukankah Aku yang telah melihatmu di saat lidahmu mengumpat dan mencela saudaramu?

Bukankah Aku yang menyaksikan di saat kakimu melangkah untuk melakukan maksiat?

Bukanlah Aku yang melihat segala perbuatan mu?”

Kita tertunduk malu, hina dan tidak terangkat wajah saat itu. Tidak termampu. Pipi menebal malah ia bagaikan jatuh menyentuh kaki.

“ Hamba Ku Engkau mengganggap remeh pertemuan dengan-Ku. Apakah bagimu Aku ini hina?

“ Apakah kau berhias untuk manusia itu mulia dan datang menghadap-Ku sebagai manusia yang jelek dan lekeh?”

“ Apakah yang menipumu daripada-Ku?”

Soalan dan pertanyaan ini menggugah saya. Saya tertahan air mata. Saat ini, saat yang menggerunkan. Mampukah saya menjawabnya?

Kata Amru Khalid, pemberhentian ini ia menyucikan anda dan ia menghapuskan kesalahan anda. Ya, benar – tetapi sanggupkah menghadap Allah SWT dengan kejijikan, kekotoran, kehitaman dan kejelekan semata-mata?